Tren Eco Traveling: Liburan Seru yang Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan
◆ Pendahuluan
Dunia pariwisata sedang berubah. Kalau dulu orang berlibur hanya untuk bersenang-senang, sekarang banyak yang mulai berpikir: “Bagaimana caranya saya bisa jalan-jalan tanpa merusak alam?”
Inilah yang melahirkan tren baru bernama eco traveling — gaya liburan yang berfokus pada kelestarian lingkungan dan tanggung jawab sosial.
Di Indonesia, tren ini makin ramai diperbincangkan, terutama di kalangan generasi muda dan komunitas pecinta alam.
Mereka nggak cuma cari destinasi indah, tapi juga pengalaman yang punya makna.
Eco traveling bukan cuma soal menanam pohon atau bawa botol minum sendiri.
Lebih dari itu, ini adalah cara baru untuk melihat dunia — dengan menghargai alam, budaya lokal, dan keberlanjutan jangka panjang.
◆ Apa Itu Eco Traveling?
Eco traveling atau dikenal juga dengan sustainable tourism adalah konsep wisata yang menekankan keseimbangan antara kenikmatan perjalanan dan pelestarian lingkungan.
Artinya, traveler tidak hanya menikmati keindahan alam, tapi juga ikut menjaga dan memberikan dampak positif bagi daerah yang dikunjungi.
Beberapa prinsip utama eco traveling antara lain:
-
Menggunakan transportasi ramah lingkungan
-
Menginap di penginapan berkonsep hijau
-
Mengurangi limbah dan sampah plastik
-
Mendukung usaha lokal dan komunitas setempat
-
Menghormati budaya serta ekosistem alam
Konsep ini bukan cuma tren global, tapi juga mulai diterapkan di banyak destinasi wisata Indonesia seperti Bali, Lombok, Labuan Bajo, Raja Ampat, dan Banyuwangi.
Menariknya, eco traveling justru membuka peluang baru di industri pariwisata — dari homestay ramah lingkungan, eco resort, hingga komunitas travel volunteer.
◆ Mengapa Eco Traveling Jadi Tren di Indonesia?
Ada beberapa alasan kenapa tren ini berkembang pesat di Indonesia.
Pertama, kesadaran lingkungan meningkat.
Setelah pandemi, banyak orang mulai menyadari betapa pentingnya menjaga bumi agar tetap “sehat”. Wisata pun kini dilihat sebagai cara untuk menyatu dengan alam, bukan sekadar hiburan.
Kedua, media sosial memainkan peran besar.
Konten tentang traveling kini nggak cuma menampilkan keindahan tempat, tapi juga pesan moral tentang menjaga lingkungan.
Hashtag seperti #ecotraveling, #sustainabletourism, dan #responsibletravel mulai viral di Instagram dan TikTok.
Ketiga, dukungan pemerintah dan komunitas lokal.
Banyak daerah mulai mengembangkan konsep eco destination — misalnya Desa Wisata Penglipuran di Bali yang dikenal karena kebersihan dan kearifan lokalnya.
Contoh lain, kawasan Taman Nasional Komodo dan Wakatobi kini menerapkan aturan ketat untuk menjaga kelestarian ekosistem.
Semua ini membuat eco traveling bukan sekadar tren sesaat, tapi gerakan yang sedang membentuk wajah baru pariwisata Indonesia.
◆ Destinasi Eco Traveling Paling Populer di Indonesia
Indonesia punya segudang lokasi wisata ramah lingkungan yang siap dieksplor.
Beberapa di antaranya bahkan sudah diakui dunia sebagai destinasi berkelanjutan.
-
Bali – Desa Wisata Penglipuran
Salah satu desa terbersih di dunia ini menjadi simbol eco tourism Indonesia. Warganya menjaga tradisi tanpa meninggalkan modernitas, dan seluruh kawasan bebas dari polusi serta plastik. -
Lombok – Ekowisata Tetebatu
Dikenal dengan sawah hijau dan kehidupan desa yang damai, Tetebatu jadi pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin merasakan keseharian warga lokal sambil menikmati alam. -
Labuan Bajo – Konservasi Laut dan Pulau Komodo
Tak hanya wisata bahari, kawasan ini juga berfokus pada perlindungan satwa dan habitat laut. Traveler diajak untuk berwisata sambil belajar tentang konservasi. -
Raja Ampat – Surga Bawah Laut Dunia
Raja Ampat termasuk salah satu wilayah dengan keanekaragaman hayati laut tertinggi di dunia. Pemerintah setempat bersama masyarakat menjaga ekosistem lewat sistem pembatasan pengunjung dan tiket konservasi. -
Banyuwangi – Green Destination Award Winner
Kabupaten ini sukses menjadi contoh pengelolaan wisata berkelanjutan di tingkat nasional dengan program seperti eco lodge, pengelolaan sampah terpadu, dan promosi desa wisata.
Semua destinasi ini membuktikan bahwa wisata bisa tetap seru tanpa harus merusak lingkungan.
◆ Tips Praktis untuk Jadi Traveler Ramah Lingkungan
Menjadi eco traveler nggak berarti harus ribet atau mahal. Justru banyak hal kecil yang bisa dilakukan untuk membuat perjalanan lebih bertanggung jawab.
Berikut beberapa tips sederhana yang bisa diterapkan:
-
Kurangi plastik sekali pakai. Bawa botol minum dan tas belanja sendiri.
-
Pilih transportasi berkelanjutan. Gunakan kendaraan umum atau sewa sepeda jika memungkinkan.
-
Dukung produk lokal. Belanja di pasar tradisional, makan di warung lokal, dan pilih oleh-oleh buatan masyarakat setempat.
-
Jaga kebersihan alam. Jangan meninggalkan jejak, termasuk sampah dan coretan di alam.
-
Pilih akomodasi hijau. Cari penginapan dengan sertifikasi ramah lingkungan atau sistem pengelolaan energi efisien.
Perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil. Setiap keputusan yang lebih sadar bisa membuat perbedaan nyata bagi bumi dan masyarakat lokal.
◆ Dampak Positif Eco Traveling
Selain menjaga alam, eco traveling juga membawa banyak manfaat sosial dan ekonomi.
-
Untuk lingkungan: membantu mengurangi emisi karbon dan sampah plastik.
-
Untuk masyarakat lokal: menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat budaya tradisional.
-
Untuk wisatawan: memberikan pengalaman lebih autentik dan bermakna.
Eco traveling mengajarkan kita untuk tidak hanya “melihat dunia”, tapi juga menjaga dunia yang kita lihat.
◆ Penutup
Tren eco traveling menandai era baru dalam dunia wisata: liburan bukan hanya tentang destinasi, tapi juga tentang tanggung jawab.
Semakin banyak orang sadar bahwa menikmati keindahan alam harus diimbangi dengan menjaga keberlanjutan.
Indonesia punya semua potensi untuk menjadi pelopor wisata hijau di Asia Tenggara — dari alam yang menakjubkan, budaya yang ramah, hingga generasi muda yang peduli lingkungan.
Jadi, saat kamu merencanakan liburan berikutnya, coba tanya diri sendiri:
“Apakah perjalanan ini hanya menyenangkan, atau juga bermanfaat untuk bumi?”
Karena traveling sejati bukan hanya tentang ke mana kamu pergi, tapi tentang jejak apa yang kamu tinggalkan di belakangmu. 🌱
Referensi:
-
Wikipedia: Ekowisata