
“Merah Putih One For All” di Tengah Kritik Pedas: Film Animasi Nasional yang Dipertanyakan Teknis & Ceritanya
Latar Belakang: Film Animasi Nasional yang Langsung Menuai Kritik
kabarutama.net – Film animasi berjudul Merah Putih: One For All diproduksi Perfiki Kreasindo dan rencananya tayang 14 Agustus 2025. Film ini mengangkat kisah delapan anak berbagai latar budaya yang berpetualang demi menemukan bendera pusaka yang hilang sebelum upacara kemerdekaan
Sayangnya, trailer yang dirilis beberapa hari lalu langsung memicu gelombang kritik dari netizen. Banyak komentar menyebut grafis terasa kaku, minim ekspresi, dan menyerupai game era PlayStation 2, dilengkapi dialog yang terdengar datar dan tak natural
Kritik Visual dan Teknis yang Menjadi Sorotan
Beberapa sorotan utama publik terhadap aspek teknis film ini meliputi:
-
Animasi yang tampak “kaku” dan minim ekspresi, membuat karakter terlihat kurang hidup
-
Dialog yang terdengar datar—banyak menilai suara karakter seperti hasil AI voiceover, tidak sinkron dengan gerakan bibir
-
Potongan aset grafis terlihat seperti diambil dari platform marketplace, menimbulkan pertanyaan soal originalitas produksi
Beberapa netizen bahkan membandingkan trailer ini dengan film animasi Jumbo—film lokal sebelumnya yang dipuji tinggi. Hasilnya, Merah Putih: One For All dianggap jauh tertinggal secara teknis
Sebagian kritikus menyoroti pula dugaan bahwa film ini dibuat tergesa-gesa menjelang Hari Kemerdekaan, dengan efek plot yang malah terasa seperti tugas sekolah mendadak
Respon Produser dan Upaya Klarifikasi
Menanggapi kritik masif, pihak produser akhirnya buka suara melalui akun resmi mereka. Mereka menyatakan film ini merupakan upaya awal untuk membangkitkan animasi nasional bersemangat kebangsaan, dan menyambut masukan untuk perbaikan ke depannya.
Namun, beberapa kritik masih tajam—publik mempertanyakan penggunaan dana produksi yang mencapai sekitar Rp6,7 miliar, sementara kualitas teknis menurut banyak pihak disinyalir tidak sebanding.
Nasionalisme tanpa Kualitas Kurang Diterima
Film Merah Putih: One For All berupaya menyemai semangat kebangsaan lewat animasi anak, tetapi tanggapan netizen mengindikasikan bahwa pesan patriotik saja tidak cukup jika hasil produksi tidak memuaskan.
Kesimpulan Utama:
-
Kritik utama tertuju pada kualitas visual dan teknis yang dinilai belum mampu bersaing.
-
Produser menyatakan terbuka terhadap evaluasi dan berharap ini menjadi langkah awal untuk kemajuan animasi lokal.
-
Ke depannya, harapannya animasi nasional bisa menggabungkan kekuatan cerita dengan kualitas teknis yang tinggi, sehingga pesan cinta tanah air bisa diterima secara utuh.